Bermula awal kisah dimana bumi mulai hancur akibat dari para monster yang sudah tinggal di bumi yang sudah beratus ratus tahun tinggal di bumi. Lalu, apakah manusia di jaman yang sudah cukup modern bisa menghilangkan para monster disini?
"Kalian semua cepat pergi ke tempat yang lebih aman, disini kita akan membasmi para monster di daerah sini, cepat!!," ucap para sekolompok pemburu itu. Para warga yang lemah itu pun pergi dan lari dengan kencang untuk mencari tempat yang lebih nyaman.
"Aduh para pemburu pemerintah yang lain dimana, di daerah pemukiman warga sekitaran daerah salju di sini sudah banyak sekali korban, dan bahkan monster disini mungkin sudah cukup lama tinggal disini," ucap para salah satu anggota para sekelompok pemburu itu.
Gambaran dari monster disini memiliki tanduk, dan memiliki kulit yang berwarna hijau dan memiliki wajah yang buruk rupa.
Dan konon katanya manusia bisa juga menjadi monster.
Setelah mereka menghabiskan waktunya untuk memburu monster disekitaran sini yang sudah lama sekali bahkan hampir 1 jam lamanya, dan beberapa dari mereka ada yang gugur dalam pertempuran itu tiba tiba saja seorang laki laki yang berwajah tampan, memiliki rambut hitam pekat lurus, tinggi namun tak terlalu tinggi dan hanya sendirian membantu para sekelompok pemburu itu secara sukarelawan. Para sekelompok pemburu itu tampak senang yang pada akhirnya ada yang membantu dan dapat menyelesaikan dengan cepat sehingga dapat memperlambat regenerasi luka para monster dan menunggu bantuan dari pemerintah tiba.
"Ah, lihat bantuan dari pemerintah sudah tiba," ucap dari salah satu sekelompok pemerintah itu. Seorang laki-laki tadi yang berusaha membantu sekelompok tampak kaget melihat akan bantuan dari pemerintah tersebut. Laki laki tersebut pun menyembunyikan pedangnya layaknya seperti sudah aman dan hanya merenung tanpa melihat ke arah siapa.
Para bantuan pemerintah tersebut pun ikut membantu dan meminta maaf bahwa ada kendala dalam perjalanan. Dan para pemerintah tersebut pun meminta para sekelompok dan salah satu pemerintah yang kuat pun memandu jalan untuk menuju ke bos monster ke tempat yang lebih dingin agar daerah pemukiman warga disini hilang. Para sekelompok dan seorang laki laki tersebut pun maju ke bos monster mengikuti pemandu pemerintah. Sebelum kejadian hal itu salah satu dari pemburu sekelompok mengajak berbicara ke seorang laki laki dingin tersebut.
"Fiuhh, Terimakasih atas bantuanmu, ah iya kenalin namaku Avar," ucap laki laki dari sekelompok tersebut sambil mengulurkan tangannya.
"Ah, iya, salam kenal Finnley Edward, panggil saja Finn," ucap Finn sambil juga mengulurkan tangannya dengan mata bersinar.
"Huh? Dia tadi seperti kulkas dingin tapi sekarang sudah mencair," ucap dalam hati Avar.
"Oh ya, ngomong ngomong kenapa kamu mau membantu kami?, ucap Avar dengan rasa penasaran.
"Hmm, kalo itu emmm aku hanya ingin keliling saja tak lama kemudian aku mendengar kalian berteriak meminta tolong, aku pun segera datang membantu kalian, ucap Finn dengan memalingkan wajahnya.
"Begitu yah, terima kasih atas bantuanmu," jawab Avar dengan membungkuk kan badannya ke Finn.
Kemudian, Avar pun berteriak seperti tadi. Cerita pun kembali dari beberapa kelompok Avar dan Finn mengikuti salah satu dari pemerintah yang sudah cukup terkenal akan kehebatannya dalam memburu bos monster. Sebut saja namanya Harold Hargav.
"Apa kalian mendengar seorang gadis yang menangis?, ucap Harold dengan memalingkan wajahnya kebelakang.
"Huh? Bagaimana bisa? Aku saja tidak dengar apapun," Acap Finn dengan rasa penasaran.
Dan benar saja mereka pun melihat seorang gadis yang sedang menangis sendirian dari kejauhan memiliki rambut bergelombang berwarna putih, tubuhnya kurus pendek. Beberapa sekelompok Avar pun maju dan lari dengan kencang untuk membunuh gadis tersebut.
Ketika segera mendekati gadis tersebut, gadis tersebut mendengar teriakan dari seseorang. "Kumohon jangan mendekat ke arahku !!!," teriak gadis tersebut yang merasa ketakutan. Namun beberapa para sekelompok Avar pun tetap nekat dan itu membuat gadis tersebut semakin ketakutan dan seketika gadis tersebut mengeluarkan kekuatan yang aneh dan mereka pun terbunuh dengan tragis.
Seketika melihat hal itu membuat Finn, Avar, Harold kaget melihat hal itu. "Tidak salah lagi dia adalah bos monster itu," ucap Harold dengan menunjukan tangannya kearah gadis tersebut.
"Bukan bukannn kalian semua salah besar aku aku bukan bos monster," teriak gadis tersebut.
"Lalu!, yang ada di kepala mu itu apa?, bukankah itu adalah ciri khas monster di bumi sini," bentak Harold.
Hal itu membuat para gadis tersebut ketakutan memegang tanduk putih yang ada di kepalanya. Hal ini membuat gadis tersebut depresi dan mengeluarkan kekuatan yang aneh dan sangat kuat.
Mau tak mau mereka pun bertarung dengan gadis tersebut. Mereka bertarung dengan sangat kuat untuk segera membunuh gadis tersebut. Namun sayang hal itu membuat Avar terbunuh akibat tertusuk kekuatan sihir tajam hitam itu. Hal itu juga membuat Harold sekarat dan membuat tangan kirinya hilang.
Sementara Finn dengan luka lukanya akibat bertarung dengan gadis tersebut dan berteriak "Namamuu siapaaa?," teriak Finn dari dengan bertarung.
Sontak gadis tersebut kaget akan hal pertanyaan tersebut. Dan gadis tersebut pun menjawab dengan penuh dendam "Melisya Skyfall."
"Melisya ya?, Dengar Melis menurut ku kau bukan monster melainkan manusia," teriak Finn ke Melisya.
Sontak jawaban Finn membuat Harold dan Melisya terkejut mendengar jawaban dari Finn.
"Eh, kau percaya kepadaku bahwa aku bukan monster?!," Ucap Melisya dengan mata yang melebar.
Hal itu membuat Melisya reda akan amarahnya dan kekuatan nya menghilangkan.
"Huh, akhirnya berakhir juga," ucap Finn dengan menghapus luka di wajahnya.
Finn pun mulai berjalan perlahan menuju ke Melisya.
"Kenapa? Kenapa? Kau percaya bahwa aku manusia??," teriak Melisya dengan air matanya.
"Karena kau sangat mirip dengan temanku yang juga menjadi monster sepertimu dan dia mengorbankan nyawanya untuk ku agar aku selamat jadi aku percaya hal itu," ucap Finn dengan senyum yang lebar.
"Sontak mendengar jawaban tersebut membuat Melisya tersentuh akan jawaban tersebut dan tak lama kemudian membuat wajah Melisya menjadi memerah.
"Setelah kekuatan itu berakhir , Harold pun melihat Finn dan Melisya berdua dan berteriak, "Apa Apaan ini !?, kenapa kau membela dia!, sudah jelas sekali dia monster."
Mendengar teriak Harold membuat hati Melisya menjadi kacau dan mengeluarkan kekuatan anehnya untuk membunuh Harold.
"Huh?, Mati kau dasar pria tua," ucap Melisya. Tak lama kemudian Harold pun mati dengan tragisnya.
Tak lama kemudian, Beberapa sekelompok pemerintah itupun segera menuju ke atas bukit dingin.
"Huh, hentikan sekarang ikut aku di sini sudah tak aman lagi," ucap Finn dengan memegang tangan Melisya dan lari menuju hutan yang dipenuhi salju itu.
Mereka berdua pun bersembunyi untuk sementara waktu.
Kisah pun menuju keadaan selanjutnya, Bagaimana apakah kalian tertarik dengan kisah mereka berdua?